UPDATE BERITA PKS:
« »

Selasa, 25 Desember 2012

Partaiku surgaku?


Oleh
Iqbal Abdur Rofiq




Partaiku surgaku? Itulah sebuah pernyataan yang berbalik menjadi pertanyaan, “kok bisa”. Merujuk kepada sebuah hadits Rasulullah baiti jannati (rumahku surgaku)sepertinya juga tidak begitu terkesan memaksakan menyematkan partai kita adalah surga kita, karena pada prinsipnya sebuah tandzim (organisasi) atau Hizb (partai) adalah sebuah rumah atau wadah tempat kita berhimpun merapatkan barisan dalam rangka mengorganisir kebaikan.

Saya lebih suka menyebut partai saya (PKS.red) dengan istilah tandzim daripada hizb karena menurut saya PKS bukanlah hanya partai yang berorientasi kepada politik dan kekuasaan tapi jauh lebih dari pada itu, PKS memiliki tujuan untuk membangun tatanan ummat atau istilah umumnya adalah masyarakat, dimana partai adalah sebagai rumah sekaligus benteng pertahanan untuk melindungi diri dari serangan musuh-musuh islam

Banyak sekali kegunaan rumah bagi seseorang. Ia adalah tempat makan, tidur, istirahat, dan berkumpul dengan keluarga, isteri dan anak-anak, juga tempat melakukan kegiatan yang paling pribadi dari masing-masing anggota keluarga. Allah  berfirman:



“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab : 33)


Jika kita renungkan keadaan orang-orang yang tidak memiliki rumah, yakni orang-orang yang hidup di pengasingan, di emper-emper jalan serta para pengungsi yang terusir di perkemahan-perkemahan sementara, niscaya kita memahami benar nikmatnya ada di rumah.
Begitu besar potensi ummat islam di negeri ini yang jika diberdayakan akan menjadi kekuatan yang dahsyat, akan tetapi banyak diantara mereka yang enggak untuk bergabung untuk membangun sebuah organisasi pergerakan (harakah) apalagi organisasi politik (hizb) dengan berbagai macam alasan diantaranya ada yang mengatakan politik itu kotor, lebih baik saya netral, bahkan ada yang apatis dengan mengatakan percuma, apapun yang dilakukan tidak akan membawa perubahan. Memang inilah krisis yang sedang dialami bangsa kita, saya sepakat dengan apa yang dikatakan Prof. Azzumardi Azra guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam sebuah media cetak nasioanal, beliau mengatakan bangsa Indonesia saat ini terjebak dalam keadaan Psycology of The Loser atau psikologi pecundang dengan karakter apologetik dan mudah menerima dengan keadaan dengan merasa percuma begini, percuma begitu apalagi masuk partai pasti ujung-ujungnya kekuasaan dan duit dan lain sebagainya itulah pandangan yang begitu banyak saya dapati di masyarakat sekitar kita.

Wahai kader dakwah kita harus yakin “we are on the rack place” inilah tempat yang kita pilih dari rumah inilah kita akan mendapatkan syurganya, apapun amanah yang kalian dapatkan, dimanapun pos kalian di tempatkan berusahalah menjadi yang terbaik, kita bangun rumah kita ini sebagai rumah yang teduh, rumah yang kokoh yang mampu melindungi orang-orang yang tinggal didalamnya dan bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya, bahkan kita mampu mengajak  dan mengingatkan mereka yang berusaha untuk merobohkan bangunan ini.

Kalian adalah orang yang dipilih Allah untuk terus bersama dakwah ini, dikala satu persatu aktivis berguguran meninggalkan kalian dengan seabrek amanah, tapi kalian masih setia menapakkan kaki. Berjuang menepis segala rintangan, menghantam gelombang yang datang. Tegar dalam badai, kudapati pada kalian wahai aktivis kader PK Sejahtera.

Kalian dipilih oleh Allah untuk terus berjuang lewat jalur siyasi. Banyak suara sumbang yang merobek gendang telingamu, menghentak dan menghempaskan perasaanmu. Saya tahu banyak air mata aktivis PKS yang bercucuran karena hinaan dan celaan yang begitu menyakitkan. Bahkan celaan itu dari mereka yang mengerti agama.
Wahai kader dakwah kerja-kerja amanah dari Allah bukan sebenarnya bebanan dari Allah untuk menyusahkan kita, tapi sebagai offer tiket pantas untuk ke surga

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons